Seorang lelaki merasa takut sekali dengan yang namanya kubur. Untuk membuang rasa takutnya tersebut, dia membangun sebuah ruang di bawah tanah.
Ruanga bawah tanah tersebut, dilengkapi dengan televisyen, sistem pengudara, dan megaphone sebagai alat penghubung ke dunia luar, dan berbagai macam kelengkapan lainnya.
Freud de Melo (78), yang memiliki ruangan bawah tanah ini, di kawasan Brazil. Dia memiliki ketakutan yang luar biasa dengan keranda dan kubur.
Khabarnya penyakit jenis ini dinamakan taphephobia. Oleh sebab itu, dia mengambil keputusan untuk tinggal di sebuah peti mati yang dikubur di bawah tanah.
"Saya mempunyai khayalan dan mimpi yang buruk tentang keranda dan kubur. Makanya saya menggali ruangan bawah tanah, seakan-akan saya menggali kuburan sendiri" ujar Freud.
Hingga ketika ini hidup seperti yang dilakukan Freud, menjadi bahan pembicaraan yang hangat. Bahkan ada yang mengusulkan akan menjadikannya sebuah taman yang paling eksentrik.
"Ketika saya berada di bawah saya pernah berteriak minta tolong. Kerana saya merasa seperti dipendam di bawah tanah. Takut sekali" ujarnya.
"Untung saja dalam waktu yang cepat, ada yang menolong saya" katanya lagi.
Ruanga bawah tanah tersebut, dilengkapi dengan televisyen, sistem pengudara, dan megaphone sebagai alat penghubung ke dunia luar, dan berbagai macam kelengkapan lainnya.
Freud de Melo (78), yang memiliki ruangan bawah tanah ini, di kawasan Brazil. Dia memiliki ketakutan yang luar biasa dengan keranda dan kubur.
Khabarnya penyakit jenis ini dinamakan taphephobia. Oleh sebab itu, dia mengambil keputusan untuk tinggal di sebuah peti mati yang dikubur di bawah tanah.
"Saya mempunyai khayalan dan mimpi yang buruk tentang keranda dan kubur. Makanya saya menggali ruangan bawah tanah, seakan-akan saya menggali kuburan sendiri" ujar Freud.
Hingga ketika ini hidup seperti yang dilakukan Freud, menjadi bahan pembicaraan yang hangat. Bahkan ada yang mengusulkan akan menjadikannya sebuah taman yang paling eksentrik.
"Ketika saya berada di bawah saya pernah berteriak minta tolong. Kerana saya merasa seperti dipendam di bawah tanah. Takut sekali" ujarnya.
"Untung saja dalam waktu yang cepat, ada yang menolong saya" katanya lagi.
Freud de Melo |
0 ore tulih doh ni, demo bilo lagih?:
Post a Comment